Total Pageviews

musim liburan hampir tiba....siap lebih awal

Monday, December 21, 2009

The Fort Somba Opu




somba opu fort lies in delta of jeneberang river at pallangga dostrict, gowa regency. the fort was built on the order of 9th gowa king, daeng matanre karaeng manungtungi tumapa'risi kallona. at that time somba opu fort was still made of clay. during the rule of the 10th gowa king tunipallangga ulaweng, somba opu fort was added by building the bastion from bricks and armed by cannon ball.



the renovation and the building of somba opu fort were continued to the 16th gowa king soultan alaudin, even after the rule of soultan hasanuddin, the development of somba opu city was increased rapidly and became the center of goverment and also as one of the commerce city which was very famous in southeast asia.

somba opu fort was destroyed by the ducth in 1669 after the big battle between soultan hasanuddin and the ducth. the down of somba opu fort became the ruin of the gowa kingdom.
the physical condition of somba opu fort has square shape, one of its side +_ 2 KM length and the walls heigt between 7 to 8 meters. after buried for +- 3 centuries, then as an effort to regain the glory of somba opu city the archaeological and historical service of south sulawesi province has done a research and renovation until today.

now, the status of somba opu fort has became one of tourism object which known an miniature park of south sulawesi. in this area, was also bilt traditional houses from many kind of ethnic in south sulawesi. for completing the order facilities, they also built several building as a representative of every regency or city in south sulawesi. those building especially functioned as supporting facilities for province scale activities.



Selayang Pandang
Benteng Somba Opu dibangun oleh Sultan Gowa ke-IX yang bernama Daeng Matanre Karaeng Tumapa‘risi‘ Kallonna pada tahun 1525. Pada pertengahan abad ke-16, benteng ini menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang asing dari Asia dan Eropa. Pada tanggal 24 Juni 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC dan kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Pada tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuan. Pada tahun 1990, bangunan benteng yang sudah rusak direkonstruksi sehingga tampak lebih indah. Kini, Benteng Somba Opu menjadi sebuah obyek wisata yang sangat menarik, yaitu sebagai sebuah museum bersejarah.
Keistimewaan
Benteng Somba Opu dibangun dari tanah liat dan putih telur sebagai pengganti semen. Secara arsitekturial, benteng ini berbentuk persegi empat, dengan panjang sekitar 2 kilometer, tinggi 7 hingga 8 meter, dan luasnya sekitar 1.500 hektar. Seluruh bangunan benteng dipagari dengan dinding yang cukup tebal. Di dalam benteng, terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan (yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Kajang), sebuah meriam bernama “Baluwara Agung” sepanjang 9 meter dengan berat 9.500 kg, dan sebuah museum yang berisi benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa. Dengan mengunjungi benteng ini para pengunjung dapat memperoleh sejumlah informasi mengenai sejarah dan kebudayaan dari berbagai suku-bangsa yang ada di Sulawesi Selatan.

Lokasi
Benteng ini terletak di Jalan Daeng Tata, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Akses
Benteng Somba Opu berjarak 2,5 km dari Kota Makassar. Dari arah Jl. Cendrawasih (sebagai pusat Kota Makassar), perjalanan dapat ditempuh selama 15 menit dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum berupa taksi, ojek, dan pete-pete (mobil mikrolet). Ongkos naik taksi sekitar Rp.25.000,-, sedangkan pete-pete dan ojek sekitar Rp. 7.000,-.

Harga Tiket
(masih dalam proses konfirmasi)
Akomodasi dan Fasilitas
Di komplek Benteng Somba Opu tersedia pelayanan guide yang akan membantu para wisatawan yang ingin mengetahui tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan benteng ini


0 comments:


Blog Archives

kolom komentar

Dapatkan comment widget ini di sini
Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More