Total Pageviews

musim liburan hampir tiba....siap lebih awal

Saturday, June 6, 2009

kotagede jogjakarta . sejarah panjang kota kuno









Di Nusantara banyak kerajaan yang pernah berjaya dan mempunyai kekuasaan yang cukup besar. Sriwijaya, Pajajaran, Majapahit dan Mataram adalah sebagian dari kerajaan yang cukup disegani pada zaman dahulu. Sayangnya kita tak lagi bisa melihat situs-situs kerajaan itu hingga sekarang ini. Apalagi melihat bentuk kota dan bangunan-bangunan tua peninggalan zaman itu.

Kotagede, sebagai pusat kerajaan Mataram, bisa jadi merupakan satu daerah yang masih bisa mempertahankan itu. Meski bangunan Kratonnya yang masih bisa dilihat tak banyak lagi, hanya Tembok Cepuri yang mengelilingi Kraton Mataram yang masih terlihat jelas, tapi masih banyak pusaka lain yang bisa dilihat di tempat ini. Rumah Kalang, Pendopo, Rumah Joglo dan lorong-lorong kecil antar rumah, merupakan pusaka-pusaka yang masih dipertahankan di tempat ini.
Sebelum menjadi kota kuno semacam ini, Kotagede memiliki sejarah yang panjang. Tahun 1549, Ki Gede Pamanahan membangun daerah ini dengan membabat Hutan Mentaok. Kala itu daerah ini masih bagian dari Kasultanan Pajang. Setelah pisah dengan Pajang tahun 1587, Sutawijaya, putra Ki Gede Pamanahan menjadi Raja Pertama Mataram. Di sinilah mulainya Kejayaan Kerajaan Mataram dan masa keemasannya terjadi saat Sultan Agung Hanyokrokusumo memimpin (1613 - 1645).
Setelah itu, kekuasaan Mataram berangsur-angsur surut. Perjanjian Gianti yang ditandatangani pada 1755, memecah Mataram menjadi dua bagian, masing-masing Kasusanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Uniknya, Kotagede tetap dihormati oleh kedua kerajaan ini. Ini dilakukan hingga saat ini, abdi dalem yang berasal dari Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, masih terus bekerjasama menjaga Makam Kotagede. 

Kini kota tua itu, benar-benar dalam bahaya. Gempa tahun lalu, membuat para penduduk berada pada persimpangan jalan. Apakah akan mempertahakan bangunan kuno miliknya yang sudah hancur, atau segera merubahnya dengan bangunan baru. Jika pilihan terakhir yang diambil, maka kita akan melihat Kotagede yang modern yang tak ada bedanya dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia. [SR]


Dam bili-bili





 
 
  


Tuesday, May 26, 2009

food tourism of TPI lappa.sinjai.celebes








this tourism spot is located in kelurahan lappa of kecamatan sinjai utara approximately 4 km from the capital of sinjai regency. travelling to sinjai regency is not yet complete without visiting TPI lappa. TPI lappa is the place where every fisherman bring their fish to for sale. TPI lappa is one of biggest contributor for the regency inlocal revenue collection. the visitor can view the crowd of fisherman landing their fishes from the sea. this view is also an interesting thing to witness.
the visitor never forget to enjoy to eat the fresh burned fish. the visitor can burn the fish themselves or just order and the owner of small restaurant can burn the ordered fish for the visitor. this place is very crowded during the evening. from TPI lappa, the visitor can cross to sembilan islands safely jonsong motorboat. the disntance is about 3 miles.


Sunday, May 24, 2009

sate bulayak pulau lombok





















































sate khas kota mataram, lombok ini.......(lanjut besuk yah..udah ngatuk...heheheheh)




















Blog Archives

kolom komentar

Dapatkan comment widget ini di sini
Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More