Total Pageviews

musim liburan hampir tiba....siap lebih awal

Thursday, December 31, 2009

Talise Beach Palu City










city tours palu :


Museum palu , pusat kerajinan tenun ikat, pusat kerajinan kursi rotan, teluk babi,pantai talise,pantai tabuleka,museum Sulawesi tengah,museum datuk karama,makam datuk poloku,makam pue njidi,lumbung gampiri,kerajinan tangan palava taman ria, taman rekreasi buluri,sou raja kecamatan palu barat..


Bumi roviga,Rumah raja (sauraja), taman hutan raya palu, cagar alam paboya,pantai mamboro,arenaMTQ jabal nur kecamatan palu timur.


panorama alam ngata baru desa kapopo.


Monday, December 28, 2009

Kaledo






kaledo, typical foods of the Palu, the kaledo name is an acronym  from Donggala ox leg, made of ox leg bone cooked with sour crude. characteristic of this dish is the bone that is used is a segment of the knee bone is still full of marrow. This marrow can enjoyed with a straw to suck. this is what makes this dish looks exotic. kaledo including foods somewhat translucent, yellowish with a sour taste savory and spicy characteristics. kaledo can be enjoyed along with white rice, boiled cassava, just choose according to taste. in the offer price is quite affordable too which is Rp. 25.000  including boiled cassava. kaledo most fitting when accompanied with fresh drinks like iced orange or lemon ice.


Monday, December 21, 2009

The Fort Somba Opu




somba opu fort lies in delta of jeneberang river at pallangga dostrict, gowa regency. the fort was built on the order of 9th gowa king, daeng matanre karaeng manungtungi tumapa'risi kallona. at that time somba opu fort was still made of clay. during the rule of the 10th gowa king tunipallangga ulaweng, somba opu fort was added by building the bastion from bricks and armed by cannon ball.



the renovation and the building of somba opu fort were continued to the 16th gowa king soultan alaudin, even after the rule of soultan hasanuddin, the development of somba opu city was increased rapidly and became the center of goverment and also as one of the commerce city which was very famous in southeast asia.

somba opu fort was destroyed by the ducth in 1669 after the big battle between soultan hasanuddin and the ducth. the down of somba opu fort became the ruin of the gowa kingdom.
the physical condition of somba opu fort has square shape, one of its side +_ 2 KM length and the walls heigt between 7 to 8 meters. after buried for +- 3 centuries, then as an effort to regain the glory of somba opu city the archaeological and historical service of south sulawesi province has done a research and renovation until today.

now, the status of somba opu fort has became one of tourism object which known an miniature park of south sulawesi. in this area, was also bilt traditional houses from many kind of ethnic in south sulawesi. for completing the order facilities, they also built several building as a representative of every regency or city in south sulawesi. those building especially functioned as supporting facilities for province scale activities.



Selayang Pandang
Benteng Somba Opu dibangun oleh Sultan Gowa ke-IX yang bernama Daeng Matanre Karaeng Tumapa‘risi‘ Kallonna pada tahun 1525. Pada pertengahan abad ke-16, benteng ini menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang asing dari Asia dan Eropa. Pada tanggal 24 Juni 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC dan kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Pada tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuan. Pada tahun 1990, bangunan benteng yang sudah rusak direkonstruksi sehingga tampak lebih indah. Kini, Benteng Somba Opu menjadi sebuah obyek wisata yang sangat menarik, yaitu sebagai sebuah museum bersejarah.
Keistimewaan
Benteng Somba Opu dibangun dari tanah liat dan putih telur sebagai pengganti semen. Secara arsitekturial, benteng ini berbentuk persegi empat, dengan panjang sekitar 2 kilometer, tinggi 7 hingga 8 meter, dan luasnya sekitar 1.500 hektar. Seluruh bangunan benteng dipagari dengan dinding yang cukup tebal. Di dalam benteng, terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan (yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Kajang), sebuah meriam bernama “Baluwara Agung” sepanjang 9 meter dengan berat 9.500 kg, dan sebuah museum yang berisi benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa. Dengan mengunjungi benteng ini para pengunjung dapat memperoleh sejumlah informasi mengenai sejarah dan kebudayaan dari berbagai suku-bangsa yang ada di Sulawesi Selatan.

Lokasi
Benteng ini terletak di Jalan Daeng Tata, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Akses
Benteng Somba Opu berjarak 2,5 km dari Kota Makassar. Dari arah Jl. Cendrawasih (sebagai pusat Kota Makassar), perjalanan dapat ditempuh selama 15 menit dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum berupa taksi, ojek, dan pete-pete (mobil mikrolet). Ongkos naik taksi sekitar Rp.25.000,-, sedangkan pete-pete dan ojek sekitar Rp. 7.000,-.

Harga Tiket
(masih dalam proses konfirmasi)
Akomodasi dan Fasilitas
Di komplek Benteng Somba Opu tersedia pelayanan guide yang akan membantu para wisatawan yang ingin mengetahui tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan benteng ini


Sunday, December 20, 2009

tanjung bayang beach



ikan dan udang yang dijual di tpi sekitar pantai. bisa dibeli sebagai bahan buat bakaran di pantai.







tidak mudah menemukan lokasi pantyai yang satu ini. meski terkeal namun tanpa pemandu lokal rasanya sulit bisa sampai dilokasi ini. tidak ada satu penunjuk jalanpun yang bisa dilihat. jika tanya orang, petunjuk satu-satunya bahwa loaksi pantai ini bisa ditempuh dari tanjung bunga..weleh..weleh...tanjung bunga kan luas bro!
denga guide yang handal, daeng baso, gak ada hambatan sampai di lokasi....langsung pilih spot yang lumayan bersih.sepanjang pantai banyak sampah yang gak dibersihkan.

samapi di lokasi, kedamaian terasa dengan hadirnya suara desiran ombak serta pemandangan yang indah ketika memandangi lautan serta desiran ombak yang sesekali menghempas ketepian pantai. hembusan angin laut sepoi-sepoi mengantarkan saya melangkah keliling dikawasan pantai tanjung bayang ini.

aktivitas pengunjung yang beragam seperti berenang, bermain gitar, membakar jagung, bakar ikan, ada yang membuat rumha-rumahan dari pasir pantai, bermain bola, bahkan ada juga yang hanya sekedar menikmati suasana di pinggir pantai dengan menyewa sebuah gubuk untuk berteduh dari sengatan matahari yang jika siang menusuk kulit.

dilokasi ini tersedia berbagai tempat penginapan yang dinamakan bilik-bilik atau vila oleh masyarakat sekitar, berbentuk seperti rumah panggung yang berukuran sekitar 20X14 meter yang khusus disewakan kepada para pengunjung yang datang ketempat tersebut.

diperuntukkan bagi mereka yang menginginkan penyelenggaraan kegiatan maupun hanya sekedar rekreasi keluarga dengan menyewa mulai Rp 20.000 jika tidak menginap. hingga Rp 250.000 untuk menginap. tempat tersebut dapat disewa secara umum untuk berbagai kegiatan seperti reuni, outbond dll.



Thursday, December 10, 2009

Hidden Beauty




























Hidden waterfalls of the city,
located amid the dense forest.
headed to the scene on foot strenuous enough
to pay off when it comes to location.

clear water, rocks that were scattered along the river
and the only sound heard of waterfalls.
silence will make a little scared for long time
if you alone ..
































































Wednesday, December 9, 2009

khayangan island










































































































































































































most suitable for the evening party with friends and family on weekends.
only 20 minutes by boat motors, including admission for Rp.30,000.
On the island you can camp or stay at the hotel.


Sunday, December 6, 2009

tongkonan (typical traditional house of Tana Toraja) roofed stone

At Tana Toraja district, there is a house tongkonan 700-year-old roof with stones. there in the village of Banga 'rembon district of Tana Toraja regency (Tator). From Makale town can be reached by motor vehicle approximately 20 minutes towards the west.



The house size of 1.5 X 2 meters. tongkonan briefly for granted, but if observed, the old building was full of historical values. but believed to be the product 700-year-old culture, are also open to stone. tongkonan roof stone carved as to form a thick rectangle about 5 inches wide and three-inch adult. at the end of the stone there are two small holes on the left and right. the hole as a place to attach the cable that will attach to the beams in the roof frame. at the top of the roof of a meeting between the left and right, closed using bamboo shards to rain water does not seep into tongkonan. tongkonan roofing stone was taken from the river not far from the village.


Friday, December 4, 2009

sate klathak

olahan daging kambing yang masih menganut genre sate. sate yang satu ini mempunyai tampilan minimalis tetapi dengan performa yang top markotop.
disajikan dengan tema minimalis, sate klathak ditritmen dengan bumbu yang beda dengan sate kabanyakan. dibakar hanya dengan garam, yang tentunya sebelum dibakar udah dikasih bumbu rahasia leluhur..wkkkkkk..
label "klathak" itu juga muncul dari proses yang sederhana banget, karena sate dibakar dengan garam, maka saat pembakaran itulah muncul suara ..klathak..klathak..klathak..dst...so demikian sejarah sate ini dikasih nama..demikian kata sohibul hikayat.....













sate khas bantul ini juga disajikan dengan gaya yang beda banget dengan sate lainya. seporsi sate klathak "cuma" ditemani ama sebakul nasi putih ( buat berdua) plus kuah gulai.jangan kaget juga kalo seporsi sate klathak cuma dua tusuk, tapi itu sudah lebih dari cukup buat ngabisin nasi sepiring..


keunikan lain dari sate klathak ini juga dari perlengkapan yang dipake, tusuk yang dipake enggak dari tusuk bambu apalagi dari biting ( you know about biting????..ask me more) tapi pake tusuk "ruji pit"..adalah jeruji roda sepeda...keren kan.selain memberi nuansa macho juga terkandung maksud..(walah istilahnyeee) sebagai sate ramah lingkungan, soalnya enggak pake nebang2 pohon bambu,jadi jogja tetap green kan....( ngarang abizzz..)


udah nggak usah banyak khotbah, sekarang lo tunjukin dimana TKP sate unik ini berada...okelah kalo begitu...secara sate dengan kekhasan tampilan dan rasa yang dahsyat, ada di seputaran pasar wonokromo/jejeran (jalan imogiri timur). kalo dari terminal giwangan jogja ambil arah timur aja, menyusuri sepanjang jalan imogiri. disitu bakal ditemui warung sate yang berjejer sambung menyambung tapi enggak jadi satu, soalnya yang punya warung juga enggak satu orang kan....
terserah mau pilih warung yang mana, rekomendasi pilih yang deket pasar aja, sekitar bangjo ( istilah apalagi nih...) kalo dah masuk trus kamu bilang ma yang standby disitu.." mbak saya mau sate klathak.." musti gitu nyebutnya, kalo enggak, bisa2 dikasih sate yang reguler, bakal melayang deh...impian ngrasain sate dengan rasa fenomenal ini. soalnya diwarung-warung itu juga selain menyediakan menu andalan sate klathak juga tersedia sate yang masuk kriteria umum;sate kambing, sate ayam.


mengenai patokan harga pasar sate ini, enggak usah risau and galau, enjoy aja. masih tetap stabil menganut pakem harga makanan jajan di jogja, semua serba murah meriah. nggak terpengaruh fluktuasi dollar, pergerakan rupiah apalagi kondisi politik. prinsip harga sebanding dengan kualitas enggak berlaku disini. seporsi sate klathak dengan rasa yang "ngangeni" masih lebih murah daripada tiket bus jogja - semarang, mau AC atau Ekonomi, masih lebih murah harga satenya deh..buktikan!....( pembanding yang enggak nyambung blas...!!!!)


Wednesday, December 2, 2009

simpang lima semarang


Kota Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya. Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur,Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat.


Semarang yang memiliki slogan sebagai Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat). sebagai kota utama di jawa tengah, Semarang memiliki brand wisata Semarang pesona Asia yang dimulai pada pertengahan 2007, ini mempunyai Makanan khas Semarang, antara lain adalah lunpia Semarang, tempe mendoan, soto Bangkong, tahu petis, tahu gimbal, bandeng presto,wingko babat, tahu pong , sega kucing, dan bandeng presto. 

kawasan simpang lima sebagai landmark kota semarang,berada dipusat kota semarang. merupakan ruang terbuka, open space, yang biasa digunakan oleh masyrakat semarang berkatifitas. jika sore hari lapangan simpang lima rame dengan anak-anak semarang yang bermain sepakbola.

simpang lima sangat ramai sekali ketika hari minggu. simpang lima menjadi pasar dadakan, segala jenis barang dijual disitu. dari yg ukuran jarum sampai almari semua ada disitu sampai siang hari. aktifitas wisata belanja menjadi satu dengan kegiatan olah raga minggu pagi warga semarang.

jika anda berada disemarang, sempatkan mampir disimpang lima pada malam hari, anda akan diajak wisata kuliner khas semarangan. dipojok simpang lima, ada lesehan yu sri yang menyediakan nasi pecel. deretan warung tenda disepanjang jalan pahlawan akan memuaskan selera kuliner anda. sekalian bisa nongkrong di jalan pahlawan, karena jalan ini merupakan tempat wajib anak muda semarang dan sekitarnya jika nongkrong dan kumpul-kumpul. mulai dari biker, anak band, promosi,mobil antik dll.

apa lagi kalau bulan ramadhan, jalan ini menjadi tempat utama jualan takjil ;kolak dan temen-temennya, oleh mahasiswi. soalnya yang jual 99,9% mahasiswi cantik, sisanya baru mahasiswanya.

jalan pandanaran menjadi pusat oleh-oleh khas semarang. deretan ruko yang menjual oleh-oleh makanan khas kota semarang ada disini. bandeng presto, lunpia semarang dan wingko babat menjadi andalan utama. selain tersedia juga makanan khas dari daerah sekitar semarang.

jalan pemuda sebagai pusat kantor pemerintahan,diujung jalan ini akan memasuki kawasan kota tua Little Netherland yang mencakup kawasan Polder, Stasiun Semarang Tawang, Jembatan berok dan Lawang Sewu.


terbentuknya kota semarang yang kental dengan sejarah perkembangan islam di tanah jawa. tata kota semarang sebagai pusat pemerintahan sejak jaman sunan kalijaga dan fase kerajaan islam jawa, menganut filosofi "islam jawa" (istilah ku wae lho soale istilah yg ilmiah wis lali...). yaitu dimana di pusat pemerintahan harus ada 3 unsur, masjid sebagai tempat ibadah, pusat pemerintahan dan alun-alun. simpang lima sebagai alun-alun kota berdampingan dengan masjid baiturrahman disebelah barat dan pusat pemerintahan disebelah utara.


kegiatan Pariwisata dikota semarang yang sudah menjadi kegiatan rutin antara lain :

  • warak ngendhog dan dhugdheran yang diadakan menjelang datangnya bulan ramadhan.
  • Komunitas Tionghoa di Semarang, melalui perkumpulan Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata), mengadakan Waroeng Semawis, yakni arena wisata kuliner yang menjual berbagai makanan & oleh-oleh khas Semarang, di daerah pecinan Semarang (daerah Gang Pinggir) setiap akhir minggu (Jumat - Minggu) dan hari libur nasional. Kopi Semawis juga rutin menggelar Pasar Imlek Semawis selama beberapa hari setiap menjelang perayaan Tahun Baru Imlek di Pecinan Semarang.



  • Shopping center di Semarang antara lain:
    • Ciputra Mall di kawasan Simpang Lima
    • Simpang Lima Plaza di kawasan Simpang Lima
    • Java Mall di kawasan Jangli, MT Haryono dengan Hypermart dan Matahari sebagai anchor tenant
    • Sri Ratu Dept Store di Jalan Pemuda dan kawasan Peterongan MT Haryono
    • Ramayana Dept Store di kawasan Simpang Lima
    • Ada Dept Store Siliwangi, Majapahit, Setiabudi dan Fatmawati
    • DP Mall dengan Carrefour-nya yang terletak di Jalan Pemuda.


  • Hotel berbintang yang terkenal di Semarang adalah Grand Candi, Ciputra, Horizon, Graha Santika, Patra Jasa, Novotel, Gumaya, Ibis.


sebagai informasi tambahan,semarang punya cerita begini....
Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-8 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1405 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).
Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan, untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.
Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten

Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijayasetelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.
Kemudian pada tahun 1678 Amangkurat II dari Mataram, berjanji kepada VOC untuk memberikan Semarang sebagai pembayaran hutangnya, dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun 1705 Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah Pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Walikota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangya pemerintahan pendudukan Jepang.
Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang di kepalai Militer (Shico) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal dengan nama Pertempuran lima hari di Semarang.
Tahun 1946 lnggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda.Ini terjadi pada tangga l6 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihatnya, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, walikota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. 


Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Narnun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian diluar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R Patah, R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan.

pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti dimasa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementrian Dalam Negeri di Yogyakarta.



Blog Archives

kolom komentar

Dapatkan comment widget ini di sini
Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More